Minggu, 02 September 2012

WANITA DAN KORUPSI

Salam sejahterah ..........
Indonesia yang semakin berkembang di segala sektor pemerintahannya, sangat membawa dampak positif bagi masyarakat serta bangsa, namun dibalik berkembangnya itu pula terselip masalah-masalah yang menjadikan negara ini turun pamor dalam imagenya yaitu kasus KORUPSI yang cukup lama menghantui negara ini, dan untuk sementara ini mengharapkan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat maupun pemerintah. Seperti yang kita ketahui secara umum bahwa korupsi lebih didominasi oleh kaum adam, namun dengen berjalannya waktu maupun pengaruh perkembangan zaman yang semakin modern ini, kaum hawa pun banyak yang terlibat dalam kasus korupsi di negara kita ini, dan bahkan saya juga heran dengan perlakuan maupun penegakan hukum di negara kita ini, kok para koruptor-koruptor wanita ini walaupun di dalam penjara mereka masi tetap eksis dengan penampilannya, dan bahkan masi menjadi artis negara kita ?? ini menggambarkan diskriminasi hukum yang terjadi di negara kita, telah berjalan sejak tahun-tahun lalu, sehingga minimbulkan keberanian dari para pelaku korupsi ini untuk tetap eksis menjalankan aksi-aksinya.
Korupsi di negara kita ini tidak pernah memandang bulu baik usia, jabatan, maupun golongan. Bahkan di era seperti sekarang ini, wanita lah yang lebih menunjukan eksistensinya di dunia korupsi, menurut saya wanita adalah kaum yang mudah atau lebih cenderung membuat keputusan berdasarkan bagaimana akibat sesuatu terhadap orang lain ( di pekerjaanya maupun kehidupan pribadi ) ketimbang pria. Sehingga terlihat bahwa karakteristik seperti kelamin, usia, kebangsaan, pendidikan, pekerjaan, agama, dan politik dapat diukur dengan mengetahui jumlah rata-rata manusia yang ada, namun yang terjadi di negara kita malah diluar dari apa yang saya pikirkan, mengapa demikian ?? Untuk contoh kongkret saja, kini di negara kita telah diketahuai bahwa ada 5 wanita yang tersandung kasus korupsi antara lain : Nunun nurbaeti, Angelina Sondakh, Miranda Swaray Goeltom, Wa Ode Nurhayati, dan juga Neneng Sri Wahyuni. Mereka ini sebenarnya merupakan wanita-wanita yang cerdas namun terjebak dalam kondisi lingkungan politik sebagai aktor korupsi oleh sistem yang menyimpang. Dan lebih buruknya lagi mereka menjadi bagian yang di specialkan didalam lingkungan penjara, misalnya untuk urusan kecantikan saja mereka tetap diperhatikan oleh lembaga yang menjadi tepat mereka ditahan, ini kan menujukan perbedaan yang sangat signifikan antara tahanan wanita yang tersandung kasus-kasus lain.
Wanita di dalam birokrasi dipaksa masuk dalam mata rantai korupsi yang mengakar, karena birokrasi di Indonesia sampai kini tempat menjadi mesin kepentingan kekuasaan, sehingga sejumlah wanita diatas yang terlibat dalam berbagai skandal korupsi tidak tepat lagi jika dibahas dengan menggunakan sudut pandang laki-laki-perempuan. Lebih tepat jika persoalan ini diuraikan dengan pandangan sosiologis yang membahas tentang kekuasaan dan perilaku menyimpang. “Korupsi“ sebagai perilaku menyimpang, jelas sekali bertautan dengan persoalan kekuasaan. Bisa disimpulkan, bahwa seorang wanita yang mempunyai kekuasaan baik secara politis maupun bisnis, memiliki kesempatan yang lebih banyak berbuat korup dibandingkan lelaki yang tidak berposisi sebagai penentu dalam wilayah kekuasaan politik dan keuangan yang dimilikinya. Bagi wanita yang mempunyai kekuasan berlebihan merupakan peluang yang besar untuk melakukan korupsi, termasuk pria.

Oleh :
Wolfgang F. Letsoin ( Mahasiswa FE ekstensi UMBY )
POLRI Vs KPK


Salam sejahterah ......................
Berbagai macam permasalahan yang begitu marak tejadi di masyarakat kita namun tak juga kunjung tuntas selama, dan dengan belum tuntasnya berbagai masalah tersebut kita telah di hadapkan pada masalah yang saya rasa begitu menggemparkan bangsa kita, dimana dapat kita lihat dari judul besar yang tertera diatas telah mengajak untuk membingungkan masyarakat tentang adanya perang intern yang tejadi didalam dua kubu pemegang dasar-dasar hukum kita tersebut. Dua lembaga instansi negara yang cukup memalukan rana politik negara kita, situasi yang terjadi karena perebutan kekuasaan serta wewenang yang diberikan oleh negara, dan sebenarnya tidak seharusnya dipublikasikan secara umum di masyarakat seperti demikian karena kita ketahui bahwa kedua lembaga inilah yang berperan penting menindak serta menjalankan hukum selama ini, namun kenapa bisa terjadi seperti judul diatas ?? menurut saya, ini telah mencitrakan keboborokan sistem yang berjalan di negara kita, lebih khususnya sistem hukum kita. Dimanakah pemahaman kita dulu mengenai negara kita adalah negara hukum ?? sedangkan hukum di negara kita saja dapat di putar balikkan, dan yang sangat disayangkan lagi, kemana nantinya masyarakat harus mengadu ?? Ini perlu tindakan yang serius dari sosok seorang pemimpin negara, dan juga harus cepat dan tanggap untuk mengambil keputusan, agar masalah kedua kubu tersebut tidak belarut-larut seperti ini. Apalagi kedua lembaga ini memerangi lahan yang menurut saya adalah lahan bersama, dimana POLRI juga mempunyai tugas untuk memberantas korupsi, sedangkan KPK pun sama seperti halnya Polri. Dan yang saya sesalkan mengapa lembaga KPK perlu diciptakan sejak dulu oleh pemerintah, tohh tugas dan fungsinya sama seperti halnya POLRI, ini kan memancing untuk menomor duakan lembaga penegak hukum di negara kita, dan juga dengan hadirnya lembaga ini hanya menghabis-habiskan anggaran negara, sehingga saya rasa lembaga tesebut perlu di hilangkan karena jangan menjadikan lembaga untuk ajang memperkaya diri sendiri. Dan POLRI juga sebaiknya membenah lembaganya, karena masih banyak masalah-masalah hukum yang tidak dituntaskan, dimana jangan mempolitisasi suatu masalah untuk menutupi masalah besar dihadapan masyarakat, karena semakin masalah-masalah tersebut di tutup rapat bahkan di nyatakan hilang, maka citra POLRI dimata masyarakat pun akan jelek.
Saya berharap Presiden kita dapat menyikapi masalah ini, karena ini sangat memalukan bangsa. Dan karena lembaga telah dibentuk secara bersama-sama, maka marilah mengajak secara intern untuk bersinergi menyelesaikan masalah ini. Demikian tulisan saya ini, semoga bermanfaat.
Oleh
Wolfgang F. Letsoin ( Mahasiswa ekstensi FE UMBY )

Selasa, 31 Juli 2012

PENGANGGURAN DI INDONESIA DAN SOLUSI PENANGANANNYA


Salam sejahtera ...............
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi.
Sebenarnya yang menjadi masalah pokok untuk saya bahas disini adalah bagaimana tingkat pengangguran yang bigitu besar di Indonesia saat ini, padahal bila dilihat dari segi finansialnya negara kita ini sebenarnya bisa untuk membendung tingkat penganggurannya, namun sayangnya masih sangat sulit untuk menyikapi hal ini. Kita ketahui saja bahwa sejak tahun 1997 sampai 2003 angka pengangguran di negara kita ini terus menaik dari 4,18 juta menjadi 11,35 juta dan didominasi oleh penganggur usia muda, dan selain usia muda penganggur juga banyak mencakup berpendidikan rendah dan juga berada di wilayah-wilayah kota besar seperti pusat perputaran ekonomi negara kita saat ini. Pengangguran dan setengah pengangguran merupakan permasalahan di muara yang tidak bisa diselesaikan pada titik itu saja, tapi juga harus ditangani dari hulu.Sektor di hulu yang banyak berdampak pada pengangguran dan setengah pengangguran adalah sektor kependudukan, pendidikan dan ekonomi.
Ada tiga asumsi yang menjadi harapan untuk menurunkan pengangguran dan setengah pengangguran. Pertama, pertumbuhan tenaga kerja rata-rata pertahun dapat ditekan dari 2,0 persen pada periode 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada periode 2005-2009. Demikian juga pertumbuhan angkatan kerja, dapat ditekan menjadi 1,9 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang mencapai 2,4 persen. Kedua, dapat ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi menjadi 6,0 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 4,1 persen. Ketiga, transformasi sektor informal ke sektor formal dapat dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan terutama di sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri, dengan demikian saya rasa asumsi-asumsi diatas bisa terealisasikan dengan baik.
Pengangguran sebenarnya bukan hanya menjadi masalah dari negara kita saja namun ini telah menjadi masalah utama juga dari setiap negara, namun tinggal bagaimana negara tersebut mengatasi dan memberantasnya, dan solusinya juga sebenarnya banyak namun memilih serta menjalankannyalah yang kini menjadi kendala dari setiap negara, tetapi khususnya untuk indonesia saat ini mungkin yang baik untuk menjadi acuannya adalah :
ü  Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.
ü  Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja, namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir-akhir ini, sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan usaha.
ü  Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
ü  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat atau sector ekonomi yang kekurangan
ü  Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah
ü  Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan  atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Namun tentunya dengan jumlah pengangguran yang terus membengkak akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Dan hal ini tentunya tidak bisa didiamkan terus menerus, pemerintah harus tanggap dalam menghadapi masalah perekonomian yang paling kronis ini. Demikian sedikit ulasan saya mengenai Pengangguran di Indonesia dan Solusi Penanganannya.

Oleh    :
Wolfgang F. Letsoin

KEMAJUAN EKONOMI WILAYAH BARAT DIBALIK KETERTINGGALAN EKONOMI WILAYAH TIMUR


Salam sejahtera...........
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai pulau-pulau yang jumlahnya cukup banyak di dunia, namun dari segi perencanaan peningkatan perekonomian nagaranya masih sangat terbatas, bahkan tertinggal pula dari berbagai negara berkembang lainnya. Kita tau bahwa negara kita ini telah memperoleh hak kemerdekaannya dari negara Belanda sejak 1945 silam hingga sekarang. Namun merdeka yang dimaksudkan adalah merdeka secara politik, namun secara ekonomi masih terjajah oleh bangsa lain. Pembangunan ekonomi bangsa Indonesia saya menilai tidak merata, mengapa ?? karena yang terlihat secara kasat mata bahwa pembangunan tidak menyentuh semua lapisan masyarakat, melainkan memfokuskan pada satu titik saja, padahal kita ketahui bahwa masih banyak daerah-daerah terpinggirkan yang perlu mendapatkan sentuhan pembangunan tersebut. Saya menilai bahwa rencana pemerintah mengadakan perekonomian berbasis rakyat yang telah berjalan sekarang ini tidak menunjukan perubahan yang signifikan di masyarakat pada umumnya. Buktinya telah nyata bahwah pembangunan ekonomi lebih cenderung di wilayah-wilayah bagian barat negara kita saja, sedangkan wilayah-wilayah timur semakin terpinggirkan, pemerintah beralasan bahwa perencanaan pembangunan selalu harus dimulai dari daerah terpusat hingga daerah terpinggirkan, namun menurut saya perencanaan tersebut bukankah telah berjalan dari tahun-tahun pasca kemerdekaan. Masyarakat butuh kepastian bukanlah janji-janji, ketertinggalan wilayah indonesia timur sebenarnya disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah kepada masyarakat, dan perhatian yang bagaimana ?? perhatian ekonomis masyarakat, masyarakat tidak ingin hanya dengan diberikan uang untuk menjawab keluhan masyarakat, namun mengharapkan pemerintah beserta jajarannya yang membaur dengan masyarakat sehingga dapat mengetahui keluh kesah masyarakat yang sebenarnya.
Kemajuan indonesia bagian barat dari semua sektor pembangunan telah kelihatan secara jelas, saya ambil beberapa contoh saja untuk meningkatkan ekonomi kita yaitu misalkan pendidikan saja, di wilayah indonesia barat pendidikan dengan semua sarana prasarana pendidikannya telah melampaui jauh dengan wilayah indonesia timur, yang dimana pendidikannya sangat-sangatlah tertinggal, ini mencerminkan bahwa adanya diskriminasi ekonomi diantara kedua wilayah tersebut. Namun dalam hal pembahasan ini saya tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah, namun saya menitik beratkan juga ke masyarakat yang kurang memiliki kesadaran maupun rasa cinta akan adanya suatu perubahan, sehingga semua program-program pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi kedepannya sedikit terhambat. Dan sebenarnya saya rasa untuk menangapi hal diatas bukan merupakan hal yang sulit, tinggal bagaimana pemerintah bekerja sama dengan masyarakat memeratakan pembangunan ekonomi di kedua wilayah tersebut. Disini yang perlu di tekankan bahwa untuk wilayah barat saya rasa ekonominya sudah mencukupi, namun bagaimana halnya dengan keadaan ekonomi wilayah indonesia timur yang notabene dikatakan cukup tertinggal jauh, ini sebenarnya menjadi PR bersama untuk pemerintah serta masyarakat. Padahal dengan hasilnya yang cukup sebenarnya mampu untuk membangun perekonomian daerah timur tersebut, namun semua itu belum terealisasikan sesuai dengan harapan masyarakat. 

By Wolfgang FL